Day 4: Apa Pencapaian Tertinggimu? #BPNRamadan2021

Tema BPN Ramadan Challenge hari ke-4 ini cukup berat bahasannya dan bikin mikir. Di usia yang sudah sebanyak ini adakah suatu pencapaian yang telah saya gapai? Adakah suatu hal atau usaha yang telah saya lakukan dan membuat saya bangga atau bahagia? Adakah suatu hal yang telah saya lakukan dan berguna bagi orang lain? Hmm, tuh kan jadi makin mikir dan merenung.




Apa sih pencapaian? 


Mungkin tiap orang memiliki definisinya masing-masing. Tiap orang memiliki pencapaian yang berbeda-beda. Tiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda dan tujuan yang berbeda-beda.


Untuk bisa mencapai sesuatu, pastinya dibutuhkan goals atau tujuan. Setelah menetapkan sebuah tujuan, nantinya kita baru bisa menentukan cara dan usaha seperti apa yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah melewati usaha-usaha itu barulah nanti bisa tau tujuannya tercapai atau ngga. Walaupun waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya bervariasi. Begitu bukan?


Sayangnya, selama ini saya ngga bener-bener punya pencapaian khusus dalam hidup. Baik dalam segi finansial, karir, maupun percintaan. Ngga ada penetapan goal di umur segini harus sudah begini, di umur segitu harus punya ini itu. 


Bukan berarti saya orang yang ngga mau usaha atau ngga punya harapan ya. Harapan tetap ada kok, impian juga ada. Hanya saja ngga dijadikan faktor akhir atau sebagai tujuan tertinggi dalam hidup. Mungkin juga karena ada beberapa hal yang belum atau tidak berjalan sesuai dengan yang dipikirkan. Jadi, merasa belum ada pencapaian khusus, apalagi yang bisa dibilang pencapaian tertinggi.


Apa pencapaian tertinggimu?


Tapi, sebenarnya kalau dipikir dan diresapi, setiap hari dalam hidup pastilah ada pencapaian, bahkan hal-hal yang kecil, yang selama ini ngga tersadari.


Jadi, kalau diharuskan untuk menjawab pertanyaan, "Apa pencapaian tertinggimu?" Saya akan menjawab dengan suatu hal yang mungkin terlihat simple namun bukan hal yang simple untuk saya, yaitu "Bisa bertahan hidup hingga hari ini dan masih memiliki hal yang bisa menyenangkan hati.", adalah salah satu pencapaian tertinggi di hidup saya.


Kenapa? Karena semakin ke sini semakin merasa life is never flat alias ada aja gelombang dan kerikil bahkan batu besar yang menghadang. Entah dari faktor eksternal maupun faktor internal, yaitu diri sendiri. Apalagi masih di tengah pandemi. Sebagai salah satu dari sekian banyak yang terkena dampak pandemi, saya merasa harus lebih banyak usaha yang dilakukan dan doa yang dipanjatkan setiap harinya dibanding masa-masa B.C (Before Corona). Harus bisa lebih banyak menerima juga. Walaupun sebenarnya jadi lebih banyak juga mensyukuri hal-hal yang sebelumnya terlewat untuk disyukuri. Lah ya jadi curhat korona ujung-ujungnya haha.


Kurang lebih begitulah pencapaian tertinggi dalam hidup saya. Kalau kamu?

No comments:

Powered by Blogger.