Day 27: Nastar, Primadona Kue yang Muncul Setahun Sekali #BPNRamadan2021


Seminggu sebelum Lebaran biasanya ibu-ibu udah disibukan dengan aktivitas membuat kue Lebaran. Begitu pun di dapur rumah saya. Sejak H-10 Lebaran saya dan ibu saya udah mulai bikin kue kering Lebaran. Bukan untuk dijual, tapi cukup untuk dikonsumsi sendiri dan juga sebagai pemanis meja tamu di saat Lebaran.

Saat Lebaran biasanya meja tamu akan dipenuhi toples-toples yang berisi kue Lebaran. Baik itu bikin sendiri maupun kue kalengan yang beli di supermarket. Ada satu kue yang selalu ada saat Lebaran dari tahun ke tahun. Nastar, kue kering bulat yang biasanya berisi selai nanas.

Nastar ini udah identik sebagai kue Lebaran kayanya ya. Mungkin hampir di tiap rumah yang menyediakan kue Lebaran pasti ada nastarnya. Di rumah saya pun begitu, nastar jadi kue utama. Primadonanya mungkin ya. Yang paling cepat habis dimakan di antara kue kering lainnya. 

Tapi taukah kalian kalau ternyata nastar udah ada sejak jaman kolonial Belanda?

Nama nastar sendiri diambil dari bahasa Belanda, ananas yang berarti nanas dan tartjees yang berarti tart. Gabungan dua kata tersebut lalu disingkat dan dipermudah menjadi nastar.

Resep nastar awalnya merupakan resep pie Belanda yang berisi strawberry, apel, dan blueberry. Karena kesulitan menemukan buah-buahan tersebut akhirnya diganti dengan buah nanas yang memiliki rasa manis dan asam juga. Bentuknya pun berubah, bukan lagi berbentuk pie tetapi menjadi kue bulat kecil-kecil.

Kini, nastar menjadi kue wajib yang ada saat hari raya terutama Idul Fitri. Isian nastar semakin dimodifikasi, ngga lagi berisi nanas, tapi bisa juga isi coklat, durian, keju, dll.

Di rumah kalian kalau Lebaran wajib ada nastar juga ngga?

No comments:

Powered by Blogger.