Merajut Kembali Liburan Impian yang Tertunda bersama Teman Hidup Traveloka



“Yah, mau gimana lagi?”


Hanya itu yang terucap oleh saya. Saat itu tiket kereta sudah di tangan, itinerary sudah lengkap, packing sudah hampir beres. Pokoknya sudah siap berangkat.


Tiga hari sebelum hari keberangkatan, tiba-tiba pemerintah mengumumkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) darurat pandemi Covid-19. Salah satu kebijakannya adalah mengharuskan warga tetap di rumah serta menutup tempat-tempat publik, termasuk tempat wisata di Indonesia. Mau tak mau saya pun harus membatalkan tiket kereta yang sudah dipesan. 


Hampir tiga tahun sejak 'gagal liburan' dan Banyuwangi masih menjadi destinasi impian yang paling ingin saya kunjungi. Ada sejumlah alasan kenapa Banyuwangi masih menjadi destinasi impian sekaligus bikin penasaran.


Jelajah jalur kereta ke ujung timur Pulau Jawa


Selama ini jika traveling saya lebih senang naik kereta dibanding dengan transportasi lainnya. Selain hemat budget dan bebas macet, traveling dengan kereta memiliki kelebihannya tersendiri. Memang butuh waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan naik pesawat, namun menurut saya perjalan an dengan kereta akan lebih banyak menorehkan momen dan kenangan, misalnya saja bertemu dengan teman seperjalanan di kereta dan saling bertukar cerita atau melihat pemandangan yang beragam dari sisi jendela selama perjalanan. Apalagi pemandangan di jalur kereta bagian utara katanya indah banget. 

KA Argo Bromo Anggrek melintasi persawahan (source:flickr/@ilhamdwi)

KA Argo Bromo Anggrek melintasi jalur utara (source: flickr/@chris-railway)

Berhubung ngga ada kereta langsung dari Jakarta menuju Banyuwangi, kalau mau berangkat dari Jakarta harus transit dulu di kota lain. Bisa di Jogja, Cilacap, Malang, dan Surabaya. Karena saya belum pernah ke Surabaya, jadi nanti rencananya mau transit di Surabaya saja hehe, tepatnya Stasiun Surabaya Gubeng. Dari Jakarta ke Surabaya bisa naik beberapa pilihan kereta, tergantung naiknya dari stasiun mana. Pilihan keretanya ada KA Argo Bromo Anggrek, Dharmawangsa, Gaya Baru Malam Selatan, Airlangga, Kertajaya, Gumarang, Jayabaya, Jayakarta, Bima, dan Sembrani. 

Kemudian dari Stasiun Surabaya Gubeng dilanjutkan lagi perjalanan dengan kereta yang berbeda menuju Banyuwangi. Ada beberapa pilihan kereta dari Surabaya ke Banyuwangi, yaitu Sri Tanjung, Probowangi, Wijayakusuma, dan Mutiara Timur. 


KA Probowangi melintasi persawahan (flickr/@raditiya)


Di Banyuwangi ada enam stasiun yang dilewati kereta rute Surabaya - Banyuwangi, yaitu Kalibaru, Kalisetail, Temuguruh, Rogojampi, Banyuwangi Kota, dan Ketapang. Nah, Stasiun Ketapang ini adalah stasiun paling ujung timur di pulau Jawa. Letaknya sangat dekat dengan Pelabuhan Ketapang dan berbatasan langsung dengan Selat Bali. Jadi, kalau mau ke Bali dengan jalur darat bisa turun di stasiun ini lalu lanjut menyebrang Selat Bali dengan kapal ferry.


Stasiun Banyuwangi Baru atau Stasiun Ketapang (flickr/@mightybowo)


Stasiun Ketapang sebelumnya bernama Stasiun Banyuwangi Baru. Untuk memudahkan pengunjung dalam mengingatnya serta tidak tertukar dengan Stasiun Banyuwangi Kota, maka sejak 1 Desember 2019 diubah namanya menjadi Stasiun Ketapang. Sedangkan Stasiun Karangasem berubah namanya menjadi Stasiun Banyuwangi Kota. 


Pesona alam Banyuwangi yang penuh ragam


Sebagai kabupaten terluas di Jawa Timur, Banyuwangi punya pesona alam yang banyak ragam. Pegunungan, pantai, hutan, padang savana, sampai kawah berapi biru yang sudah terkenal hingga mancanegara pun juga ada. Paket komplit! Pesona alamnya ini salah satu alasan yang bikin saya masih penasaran ingin liburan di Banyuwangi. 


Fenomena Api Biru di Kawah Ijen




Kawah Ijen merupakan primadona Banyuwangi. Apalagi kalau bukan karena keunikan blue fire atau api birunya yang langka dan juga sunrise-nya yang sangat ditunggu-tunggu. Di dunia ini hanya terdapat dua fenomena alam api biru, yaitu di Kawah Ijen dan juga di Islandia. Api biru di Kawah Ijen ini bukanlah benar-benar api, tapi reaksi gas sulfur dengan temperatur mencapai 600 derajat yang bertemu dengan oksigen pada suhu tertentu sehingga menghasilkan warna biru yang menarik.


Fenomena ini hanya bisa disaksikan pada tengah malam menjelang subuh saja, karena pada saat itu gas panas yang muncul bergesekan dengan suhu yang sangat dingin terlihat kontras di langit yang gelap. Maka tak heran jika pukul 01.00 dini hari para pemburu blue fire sudah bersiap-siap menuju pos Paltuding di mana merupakan pos awal pendakian Kawah Ijen.


Jarak dari Paltuding ke puncak Ijen kurang lebih 3 km. Waktu yang dibutuhkan tiap orang untuk trekking sampai ke puncak berbeda-beda, tergantung kecepatan mendaki dan juga pengalamannya. Biasanya untuk pendaki pemula butuh waktu 2,5 jam untuk bisa sampai ke blue fire.


Eksotisme Africa van Java, Taman Nasional Baluran




Africa van Java, begitulah julukan destinasi yang satu ini. Jika diperhatikan memang ada kemiripan antara padang savana di Baluran dengan savana yang di Afrika. Setelah nonton film Blended yang mengambil lokasi di Afrika, saya jadi punya impian ingin ke Afrika. Tapi dikarenakan belum mampu ke Afrika beneran, jadinya ke Afrika yg di dalam negeri saja dulu deh.


Taman Nasional Baluran berada di perbatasan wilayah Situbondo dan Banyuwangi.  Baluran menjadi habitat sejumlah hewan, seperti rusa, kerbau, kijang, banteng, kera, lutung, dan merak. Pastinya seru deh kalau bisa melihat langsung kawanan rusa berlarian di tengah padang savana yang luas.


Ngga cuma padang savana saja, di taman nasional ini juga terdapat sebuah pantai, namanya Pantai Bama. Pantai ini terkenal akan airnya yang jernih, hamparan pasir putih, serta tumbuhan mangrove yang berada di sekelilingnya.


Keunikan Hutan De Djawatan



Melihatnya saja sudah berasa kaya berada di dunia yang berbeda ga sih? Banyak yang bilang De Djawatan mirip dengan hutan di film Lord of the Rings. Daya tarik utama hutan ini terletak pada deretan pohon trembesi raksasan yang telah berusia ratusan tahun. Pohon-pohon yang menjulang tinggi ini membentuk atap hijau alami yang unik, membuat suasana terasa sejuk dan asri sekaligus magis. Sangat cocok buat kalian yang senang berfoto dengan latar yang Instagrammable.


Sedikit sejarah tentang hutan ini, menurut Perhutani dulunya hutan ini berfungsi sebagai Tempat Penimbunan Kayu (TPK). Kayu yang sudah ditebang disimpan di sini dulu agar tidak terkena langsung hujan dan sinar matahari.


Kembali Menginjakkan Kaki di Bali


Letak Banyuwangi ke Bali lumayan dekat, naik kapal ferry cuma 30 menit sudah sampai deh di Bali. Makanya kalau liburan ke Banyuwangi sekalian ingin menginjakkan kaki kembali di Bali. 


Semacam ingin napak tilas bertahun-tahun lalu saat perjalanan KKL ke Bali via jalur darat. KKL yagesya  bukan KKN, soalnya bukan di Desa Penari. Ingin sedikit nostalgia momen-momen mejeng di kapal sambil merasakan semilir angin laut yang bikin ngantuk, tapi sambil was-was juga dengan guncangan ombak.


Lalu di Bali mau ke mana?



Mungkin ngga yang jauh-jauh hingga ke pusat kota Denpasar, cukup ke Pulau Menjangan yang termasuk dalam wilayah Taman Nasional Bali Barat. Pulau ini terkenal sebagai salah satu spot snorkeling dan diving terbaik di Bali. Surga bawah lautnya indah banget! 




Lihat dunia lagi, awali dengan booking hotel di Traveloka


Selain itinerary dan transportasi, masalah akomodasi adalah hal yang terbilang krusial dalam traveling. Untuk urusan penginapan saya agak pemilih dan harus rajin lihat review dulu dari orang-orang yang sudah ada pengalaman di sana. Apalagi selama pandemi ini, kebersihan jadi concern utama bagi saya. Selain itu lokasi juga menjadi salah satu faktor utama saya dalam memilih penginapan. Untungnya, untuk urusan itu saya ngga terlalu dibikin ribet. Semuanya saya serahkan pada teman hidup saya, Traveloka. Sebenarnya teman traveling sih, tapi dengan traveling saya merasa lebih hidup. 


traveling = merasa lebih hidup = hidup

teman traveling = teman hidup


Maafkan cocoklogi yang memaksa haha. Yang penting Traveloka memang sepenting itu sebagai teman traveling. Terutama untuk booking hotel murah.



Pilihan hotel beragam


Traveloka memiliki pilihan hotel yang beragam, mulai dari homestay, hotel budget, hotel berbintang, apartemen, villa, glamping, dan resor mewah. Tiap pilihan hotel disertakan juga ada fasilitas apa saja yang terdapat di dalamnya. Untuk pencarian hotelnya juga bisa disesuaikan dengan lokasi landmark terdekat. Jadi, bisa tau letak hotel strategis dan dekat dengan destinasi tujuan.


Banjir promo dan penawaran spesial


Traveloka menghadirkan penawaran dan harga spesial. Bahkan di momen tertentu bahkan diskonnya lebih heboh lagi. Salah satu contohnya di Duar 10.10 Duar Kembar, promo staycation hemat diskon hingga 50% yang hadir setiap Jumat, di jam 19.00 - 23.59 WIB!


Mudah dan efisien


Searching dan booking hotel murah bisa dilakukan di mana saja hanya dengan menggunakan handphone, laku buka deh Traveloka App. Lagi di rumah, di kantor, di KRL menuju kantor sekalipun juga bisa satsetsatset langsung booking deh.


Review dan pengalaman pengguna


Ini sangat penting. Sebelum booking hotel selain memperhatikan lokasi, saya selalu cek n ricek review serta pengalaman tamu sebelumnya yang pernah menginap di hotel tersebut. Nah, Traveloka sebagai salah satu platform OTA (Online Travel Agent) terlaris sudah banyak pengguna yang menyumbangkan review-nya di hotel mereka menginap. Hal ini sangat membantu saya dalam menentukan hotel yang akan dipilih.


Rekomendasi hotel pilihan di Banyuwangi


Dalam memilih hotel, hal utama yang saya perhatikan adalah lokasinya. Harus dekat dengan pusat transportasi dan juga destinasi yang sesuai dengan itinerary. Dikarenakan saya naik kereta, jadi saya akan memilih hotel di dekat Stasiun Ketapang. Ada beberapa pilihan hotel di Traveloka yang jaraknya dekat dengan Stasiun Ketapang.


Latansa Homestay Syariah




Alamat: 
Jl. Raya Situbondo, Perumahan Bumi Ketapang Indah, Selogiri, Ketapang, Kalipuro Utara Pelabuhan Tanjung Wangi (Blkg Suryarayamat/Pusat oleh2), Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, 68455

Penginapan bergaya syariah ini jaraknya cukup dekat dengan Stasiun Ketapang dan Pelabuhan Ketapang. Hanya sekitar 2 km. Homestay ini harganya terjangkau, cocok untuk backpaker yang ingin penginapan murah namun tetap nyaman bagaikan di rumah.


Ketapang Indah Hotel




Alamat: Jl. Gatot Subroto KM 6 , Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, 68421


Meskipun jaraknya dekat dengan laut dan pelabuhan, tapi hotel bintang 4 ini memiliki suasana yang asri, cocok untuk yang ingin staycation atau sekedar menunggu transit menuju Bali. Menurut review pengguna, hotelnya bersih, nyaman, fasilitas kamar lengkap, memiliki pemandangan laut yang indah, serta ramah anak-anak. Cocok untuk kalian yang sedang liburan bersama keluarga.


Cozy Room at Rumah Eyang Guest House Syariah



Alamat: Jl St I, Desa Ketapang, Dusun Kerajang, RW 05 RT 01 No. 50, Kabupaten Banyuwangi, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, 68455

Bagaikan menginap di rumah nenek. Mungkin itu yang dirasakan para tamu yang sudah menginap di sini. Pemilik penginapan sangat ramah dan baik. Kamar yang disediakan juga luas, bersih, dan juga nyaman. Jarak ke Stasiun Banyuwangi sangat dekat, tidak sampai 200 meter jadi bisa berjalan kaki.


Ahh, rasanya makin ngga sabar ingin liburan lagi, jelajah alam lagi, staycation lagi. Yuk, awali dengan booking hotel murah di Traveloka.



"Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi’ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini:  https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan"


Sumber:

https://indonesia.go.id/kategori/pariwisata/2593/merasakan-the-lords-of-the-rings-di-de-djawatan?lang=1

https://pariwisata.situbondokab.go.id/wisata/taman-nasional-baluran

1 comment:

Powered by Blogger.