Resolusi Traveling 2019: Berburu Sunset di Machu Picchu-nya Bumi Pasundan, Stone Garden Padalarang

Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum” -MAW Brouwer-

Kutipan dari MAW Brouwer yang terpampang di salah satu dinding di Jalan Asia Afrika itu mungkin benar adanya. Bagi saya, bisa dibilang Bandung menjadi salah satu kota favorit, kota yang belum bosan untuk dikunjungi, kota yang selalu menyisakan alasan untuk ingin kembali ke sana. Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, wisata alam yang beragam, atau kenangan yang terselip di dalamnya menjadi sekian dari banyak alasan untuk kembali lagi ke Bandung.

bumi pasundan
Jalan Asia Afrika via instagram.com/fasvisual
Jarak Jakarta – Bandung memang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 3-4 jam jika ditempuh berkendara dengan mobil atau jika dengan kereta hanya sekitar 3 jam. Kalau dari Bekasi (yang adalah kota tempat saya tinggal) bisa lebih dekat lagi, kurang lebih hanya 2,5 jam saja kalau ditempuh dengan kereta.

Berbicara tentang destinasi wisata, bisa dibilang Bandung itu gudangnya kali ya. Wisata alam, wisata kuliner, wisata budaya, sampai wisata belanja ada di Bandung. Untuk wisata alamnya, tinggal pilih karena terbilang lengkap. Tinggal sebut saja mau cari apa? Kebun teh? Hutan? Tebing? Curug? Gunung? Gua? Atau tempat-tempat wisata ramah keluarga juga banyak banget.

Berbekal dari inilah saya menjadikan Bandung sebagai destinasi resolusi traveling 2019.

Jadi, resolusi saya tahun ini adalah ingin lebih bisa menjelajah tempat-tempat wisata di Bandung, salah satunya adalah Stone Garden Citatah. Atau lebih tepatnya ingin menyaksikan dan mengabadikan momen sunset dari atas bebatuan Stone Garden.

Mirip Machu Picchu katanya

Nama Stone Garden bagi sebagian orang mungkin sudah gak asing lagi, karena tempat ini sudah mulai banyak dikenal sejak tahun 2014. Namun, bagi beberapa orang mungkin masih asing karena letak geopark ini bukan berada di pusat Bandung atau di daerah wisata seperti Lembang yang sudah sering dikunjungi banyak orang, melainkan di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Stone Garden, sesuai namanya tempat ini memang seperti sebuah taman alam yang dipenuhi bebatuan cantik. Katanya batu-batuan kapur ini terbentuk secara alami sejak zaman purba atau sekitar puluhan juta tahun lalu. Dengan berlatar gunung batu, formasi bebatuan yang gak beraturan di atas hamparan tanah luas, sekilas menjadikan Stone Garden Citatah terlihat mirip dengan Machu Picchu, sebuah reruntuhan peninggalan bangsa Inca di Peru.

Stone Garden via instagram.com/fathur_brew

Machu Picchu via instagram.com/silviagottardi

Mirip gak? Menurut saya sih ada kemiripan ya. Makanya mau banget ke Stone Garden ini supaya bisa foto-foto ala di Machu Picchu. Karena memang belum mampu untuk ke Machu Picchu, jadi ingin foto-foto di Stone Garden dulu yang lebih bisa dijangkau. Sekalian mau berburu sunset di sini yang katanya bagus banget.

Sunset di Stone Garden via instagram.com/hens4m

Saking cantiknya, Stone Garden juga bisa dipakai untuk lokasi pemotretan pre-wedding. Nah, bikin  makin penasaran kan gimana kerennya Stone Garden ini?

Pre-wedding via stonegarden.or.id

Bagaimana cara ke sana?

Menurut informasi yang didapat, ada beberapa cara untuk menuju ke Stone Garden dari pusat kota Bandung, yaitu bisa pakai mobil, motor, atau pun kereta. Kalau memakai mobil atau motor mungkin bisa ditempuh sekitar 1 jam hingga 2 jam, tergantung kemacetan. Kalau memakai kereta api bisa naik kereta lokal Bandung Raya atau KRD dari Stasiun Bandung dan turun di Stasiun Padalarang. Untuk durasi selama di kereta bisa mulai 30-40 menit, tergantung jam yang diambil. Lalu dari Stasiun Padalarang bisa diteruskan dengan naik angkot atau kendaraan online. Tergantung mau pilih dengan transportasi apa. Karena saya memang anker alias anak kereta, ke mana-mana lebih suka naik kereta untuk menghindari macet dan juga bisa lebih hemat.

Traveling hemat? Ini solusinya

Sebagai orang yang kalau jalan-jalan lebih suka memakai tas ransel ketimbang koper, jadi saya lebih suka traveling ala backpacker, tentunya dengan memakai budget backpacker juga alias hemat. Sebelum pergi, biasanya semua hal sudah saya rencanakan, mulai dari budget transportasi, penginapan,  harga tiket masuk tempat wisata, hingga biaya makan dan lainnya selama di sana sudah saya perkirakan. Apalagi urusan penginapan. Biasanya saya selalu mencari penginapan yang ramah di kantong alias murah, tapi gak terkesan murahan. Dan semua itu saya temukan di RedDoorz.



Mengapa memilih RedDoorz? Karena jaringan RedDoorz sudah banyak tersebar di kota-kota Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, dan kota lainnya. Hotel atau penginapan yang bekerja sama dengan RedDoorz memiliki standar fasilitas yang sudah ditetapkan oleh RedDoorz, seperti linen bersih, kamar mandi bersih, perlengkapan mandi, TV, WiFi gratis, dan juga air mineral. Jadi, soal kebersihan atau pun misalnya lupa bawa perlengkapan mandi gak perlu khawatir.


Untuk memesan hotel di RedDoorz pun mudah, cukup dengan mengunduh aplikasi RedDoorz atau pesan via website-nya juga bisa. Kemudian pilih kota dan tanggal yang diinginkan, nanti akan muncul pilihan hotel-hotel yang tersedia di kota tersebut pada tanggal tersebut mulai dari harga yang terendah hingga yang tertinggi. Kalau ingin bertanya-tanya seputar pemesanan dan hotel, ada customer service RedDoorz yang siap membantu.

Bisa dibilang RedDoorz sudah cukup sering menemani perjalanan traveling saya dan kesan yang didapat bisa dibilang memuaskan. Beberapa kali saya pernah mendapat kamar RedDoorz seharga 99 ribu, namun memiliki fasilitas layaknya hotel berbintang. Jadi, gak ada alasan untuk gak memesan di RedDoorz lagi.

Untuk rencana traveling selanjutnya, yaitu ke Stone Garden, seperti biasa mungkin saya akan mencari penginapan yang dekat dengan Stasiun Bandung karena saya pergi dan pulang naik kereta dari Stasiun Bandung. Untuk mencapai Stone Garden juga akan menggunakan kereta lokal dari Stasiun Bandung, jadi akan lebih mudah jika menginapnya di dekat stasiun.

Lagi lagi RedDoorz menawarkan itu. Ada beberapa penginapan RedDoorz yang dekat dengan Stasiun Bandung, yaitu RedDoorz Premium@ Bandung City Center dan RedDoorz near Pasar Baru Bandung. Letak kedua RedDoorz tersebut dekat dengan Stasiun Bandung, bahkan bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki.

RedDoorz Premium @ Bandung City Center via RedDoorz
RedDoorz near Pasar Baru Bandung via RedDoorz

Jika transportasi dan penginapan sudah beres, maka hanya tinggal meluangkan weekend untuk kembali ke Bandung dan mewujudkan resolusi traveling 2019, ya kan?

1 comment:

Powered by Blogger.