Pertemanan Sehat Staycation di The Sahira Hotel, Bogor

Ceritanya mau quality time sama temen lama, temen semasa kecil, temen waktu SD. Dan Bogor menjadi tempat kami berkumpul, meluangkan waktu untuk saling bercerita dan olahraga sih katanya. Setelah memilih hotel mana yang bisa kita jadikan tempat untuk menginap, akhirnya pilihan jatuh ke The Sahira Hotel. Keliatan dari fotonya sih hotelnya bagus, interior di lobby terlihat megah seperti hotel elite nan mewah haha, tapi harganya ga terlalu mahal seperti hotel elite nan mahal.

Singkat cerita, sekitar pukul 3 sore kami sampai di hotel. Dari luar hotel ini terlihat seperti asrama. Bangunan lobby-nya kubah, seperti bangunan khas Timur Tengah. Begitu masuk ke lobby hotel, interiornya persis seperti di foto. Ada tangga besar menuju ke atas dan lampu yang bikin terlihat mewah. Kemudian kami check-in di hotel ini. Sempat takut ga diperbolehkan check-in bertiga dan harus menambah bed tambahan. Tapi, ternyata ga dipermasalahkan.





Kalau tidak salah kami dapat kamar di lantai 3 atau 4 ya, agak lupa. Segera dong kami menuju lift. Ada 2 lift yang saling berhadapan dan kami masuk ke salah satunya. Begitu sampai di dalam lift, kami menekan tombol lantai yang dituju, tapi lift tetap tidak mau jalan. Kami mencoba di lift yang satunya, tetap sama, tidak bisa naik lift-nya.

Daripada lama, kami berinisiatif lewat tangga darurat dan naiklah ke lantai yang dituju. Sesampai di lantai yang dituju, kami mencoba membuka pintu darurat untuk menuju ke kamar. Tapi, pintu tidak mau dibuka. Akhirnya kami turun ke lantai di bawahnya untuk mencoba membuka pintu, ternyata tidak bisa dibuka. Sampai akhirnya kami menemukan pintu di lantai lain yang bisa dibuka dari dalam. Sempat panik karena kami takut tidak bisa keluar karena sinyal pun sulit dan sempat mendengar ada suara orang berlari di lantai lain padahal sepertinya tidak ada orang lain selain kami.

Lalu kami kembali ke resepsionis dan memberitahukan bahwa lift nya tidak mau jalan. Ini agak memalukan sih, ternyata kami harus menempelkan kunci kamar yang berupa kartu ke sebuah sensor di lift agar lift-nya mau jalan. Ya, maklum aja jarang nginep di hotel yang terbilang cukup modern dan mewah haha.

Sesampainya di kamar, kami langsung menaruh tas dan menggeser tempat tidur karena kami dapat yang twin bed. Kamarnya cukup luas, ada jendela besar yang mengarah ke jalan raya. Ada meja, kursi, dan LCD TV di depan tempat tidur. Dari jendela besar ini bisa keliatan sunrise yang cukup cantik. Tapi sayang kami ga dapat jendela yang mengarah ke Gunung Salak, pasti bisa terlihat lebih bagus lagi.


Untuk kamar mandi tidak terlalu luas, tetapi nyaman. Interiornya juga mengusung khas Timur Tengah. Fasilitas yang kami dapat ada handuk 2, sandal hotel 2, alat mandi, dan kalau tidak salah ada robe juga deh. Oiya, dikarenakan hotel ini adalah hotel syariah, jadi di tiap kamar sudah disediakan sajadah dan Al-Quran kecil. Petunjuk arah kiblat pun terlihat jelas.

Setelah beristirahat sebentar dan dikarenakan kami lapar, kami pun pergi ke luar untuk mencari makan. Suasana di sekitar hotel tidak terlalu banyak yang jual makanan. Bahkan terbilang sedikit. Di seberang hotel kami hanya menemukan warung yang menjual Coto Makassar dengan harga yang terbilang kurang terjangkau. Di sebelahnya ada beberapa kafe yang harganya juga kurang ramah, untuk kantong.

Tapi, karena kami malas berjalan lebih jauh jadi kami mengisi perut di warung Coto Makassar dan nongkrong sebentar di kafe Tier Siera Resto & Lounge. Kafe ini cukup nyaman, ada berbagai dessert yang bisa dicoba kalau kalian ga terlalu lapar karena porsinya lumayan sedikit. Selain indoor tersedia juga lounge outdoor yang memiliki pemandangan dan udara yang terasa lebih sejuk.

Usai makan, kami kembali lagi ke hotel. Selepas Maghrib kami mau mencoba fasilitas-fasilitas yang disediakan hotel ini, misalnya kolam renang dan juga gym. Tapi sayang, alat gym-nya banyak yang tidak bisa digunakan. Akhirnya kami pun berenang saja. Kolam renangnya cukup besar, ada kolam dewasa dan kolam anak-anak di sebelahnya. Di sisi kolam ada tempat duduk-duduk atau berjemur. Untuk kamar mandi bilas berada di sudut kolam renang. Ada 2 bilik kalau tidak salah.


Selepas berenang kami pun lapar, jadi kami mencari makan lagi. Kali ini agak jauhan, di Air Mancur sebutannya, jadi kami naik angkot. Di Air Mancur ini memang banyak penjual makanan dll, ada Indomaret juga. Ada pedangan di tenda, ada juga restoran. Tinggal pilih mau makan di mana.

Keesokan harinya,kami bangun pagi-pagi karena ingin lari pagi di Kebun Raya Bogor. Dari The Sahira Hotel ke Kebun Raya Bogor lumayan jauh, naik angkot sekali. Itu pun kami masih harus berjalan lagi dan lumayan banyak jalannya.

Kemudian, tiba lah saat kami check-out. Sebelum meninggalkan hotel, kami mengeksplor dulu spot-spot instagrammable di hotel ini. Hotel ini punya satu musala kecil yang berbentuk seperti igloo berwarna biru dan juga masjid yang letaknya agak lebih belakang.



Overall, hotel ini dari segi interior, fasilitas dan kenyamanannya memang patut diacungi jempol. Tapi untuk nilai kestrategisannya dalam menemukan pedagang makanan agak kurang. Oiya, hotel ini berkonsep syariah, jadi untuk pasangan lawan jenis yang ingin menginap diharuskan menunjukan buku nikah terlebih dahulu sebelum check-in.

Sahira Hotel
Jl. A. Yani No.17 - 23, RT.02/RW.02, Tanah Sareal, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor


No comments:

Powered by Blogger.