Review Aladdin (2019)
Kalau ngomongin film Aladdin (2019) pasti ga jauh dengan yang namanya membandingkan dengan versi animasinya Aladdin (1992). Begitu pun dengan saya, waktu nonton filmnya diiringi sambil bergumam 'di kartunnya gini ga sih?' 'agak beda dengan kartunnya kayanya ya?'.
Mulai bahas dari plot dulu, secara keseluruhan sama dengan versi animasinya, yaitu tentang Aladdin, seorang pemuda jalanan yang jatuh cinta pada seorang putri raja. Kemudian ia bertemu dengan lampu ajaib yang kalo digosok bisa keluar jin warna biru. Semenjak bertemu dengan si Genie ini kehidupannya jadi berubah.
Ada adegan-adegan di versi animasi yang ga ditampilkan di versi live action. Begitu pun sebaliknya. Yup, memang ada beberapa perbedaan scene dan penambahan karakter atau pun cerita. Tapi, ga mengubah plot secara keseluruhan kok. Mungkin ini juga supaya membedakan dengan Aladdin yang animasi.
Penokohan:
Aladdin (Mena Massoud)
Pertama liat Aladdin.. hmm biasa aja. Tapi, lama-lama manis juga. Apalagi waktu jadi Prince Ali Ababwa. Charming. Secara karakteristik, Aladdin di sini ga terlalu jauh beda dengan yang di animasi. Karena ga ada yang terlalu beda, jadi malah kurang menonjol dan ketutup dengan Jasmine yang karakternya di live action ini lebih kuat dibanding di animasi.
Pertama liat Aladdin.. hmm biasa aja. Tapi, lama-lama manis juga. Apalagi waktu jadi Prince Ali Ababwa. Charming. Secara karakteristik, Aladdin di sini ga terlalu jauh beda dengan yang di animasi. Karena ga ada yang terlalu beda, jadi malah kurang menonjol dan ketutup dengan Jasmine yang karakternya di live action ini lebih kuat dibanding di animasi.
Jasmine (Naomi Scott)
Jasmine yang di live action terlihat lebih tangguh dibanding di animasi. Keliatan juga Jasmine yang ini lebih berani dan menekankan feminisme. Naomi Scott keluar banget aura princess timur tengahnya. Aktingnya bagus, suaranya oke banget, apalagi waktu nyanyi Speechless.
Jasmine yang di live action terlihat lebih tangguh dibanding di animasi. Keliatan juga Jasmine yang ini lebih berani dan menekankan feminisme. Naomi Scott keluar banget aura princess timur tengahnya. Aktingnya bagus, suaranya oke banget, apalagi waktu nyanyi Speechless.
Jafar (Marwan Kenzari)
Karakter dan muka Jafar di sini kurang licik. Terlalu tampan jadi malah fokus ke mukanya. Jafar yang ini bukan keliatan seperti penasehat Sultan yang ingin mengambil alih Agrabah, tapi lebih mirip anak raja juga yang ga pengen tahtanya jatuh ke tangan adiknya. Biasanya kalau tokoh jahat suka bikin kesel penonton kan, tapi ini biasa aja sih ga sampe bikin dongkol pengen tokoh jahatnya celaka.
Karakter dan muka Jafar di sini kurang licik. Terlalu tampan jadi malah fokus ke mukanya. Jafar yang ini bukan keliatan seperti penasehat Sultan yang ingin mengambil alih Agrabah, tapi lebih mirip anak raja juga yang ga pengen tahtanya jatuh ke tangan adiknya. Biasanya kalau tokoh jahat suka bikin kesel penonton kan, tapi ini biasa aja sih ga sampe bikin dongkol pengen tokoh jahatnya celaka.
Dalia (Nasim Pedrad)
Dalia adalah handmaiden-nya Princess Jasmine. Di animasi memang ga ada tokoh ini. Yup, Dalia adalah tokoh tambahan di Aladdin live action. Dalia ini juga nantinya akan menambah cerita tambahan untuk si Genie. Karakternya gimana? Kocak dan bisa dimainkan dengan baik oleh Nasim Pedrad. Iyalah, secara doi kan komedian. Salah satu aktris SNL favorit saya.
image source: IMDB
Overall, filmnya sangat menghibur dan mudah dinikmati. Jadi, pengen ikut berjoget dan bernyanyi bersama Genie dkk.
via GIPHY
Dalia adalah handmaiden-nya Princess Jasmine. Di animasi memang ga ada tokoh ini. Yup, Dalia adalah tokoh tambahan di Aladdin live action. Dalia ini juga nantinya akan menambah cerita tambahan untuk si Genie. Karakternya gimana? Kocak dan bisa dimainkan dengan baik oleh Nasim Pedrad. Iyalah, secara doi kan komedian. Salah satu aktris SNL favorit saya.
image source: IMDB
Overall, filmnya sangat menghibur dan mudah dinikmati. Jadi, pengen ikut berjoget dan bernyanyi bersama Genie dkk.
No comments: